BERIKAN INFORMASI CUACA YANG AKURAT DAN TERPERCAYA AGAR TEMAN KITA SELAMAT SERTA TERCIPTA PROFESIONAL KERJA
toolbar powered by Conduit

Senin, 10 Mei 2010

Melihat rentetan kejadian bencana tersebut seolah di wilayah tempat kita tinggal ini telah terjadi ''globalisasi'' bencana alam, sehingga kita semua harus selalu waspada, perlu langkah-langkah antisipasi dan mitigasi untuk mengurangi risiko bencana yang terjadi. Paling tidak, masyarakat perlu diberi pengetahuan dan pemahaman tentang perilaku alam yang akhir-akhir ini ''kurang bersahabat'', karena pada dasarnya tidak semua bencana alam tidak bisa diantisipasi. Maka adalah sesuatu yang mendesak jika pemerintah segera membuat sistem dan mekanisme peringatan dini, pra, saat dan pascabencana. Sebab, mekanisme peringatan dini sudah umum di negara-negara langganan dampak bencana cuacana ekstrem.
Cuaca ekstrem adalah penyimpangan kondisi fisis di udara dari keadaan normalnya. Kondisi ini tentu berdampak pada lingkungan dan seisinya, karena cuaca ekstrim memiliki dampak ikutan berupa bencana cuaca (weather hazard). Pada musim penghujan ini, indikasi munculnya kondisi cuaca ekstrim umumnya ditandai dengan hadirnya angin kencang, hujan deras yang dipicu oleh awan-awan hujan Cumulonimbus (Cb).
Awan Cb terjadi karena adanya proses thermal (pemanasan udara basah yang naik ke atas) dan proses mekanis yaitu pertemuan angin yang menimbulkan gerak vertikal udara basah ke atas.
Cuaca buruk akhir-akhir ini secara spesifik lokal berkaitan dengan mekanisme fenomena badai guntur (thunderstorm). Thunderstorm merupakan fenomena cuaca yang terjadi dalam beberapa jam saja. Keadaan cuaca menjelang thunderstorm ditandai dengan banyaknya pertumbuhan awan-awan hujan yang tumbuh secara konvektif vertikal dan turbulen, disertai hujan lebat dengan petir dan guntur. Fenomena Thunderstrom yang khas adalah selalu disertai hujan deras yang berlangsung antara setengah jam sampai dua jam disertai dengan tiupan angin kencang.
Penyebab lain cuaca ekstrem secara regional biasanya akibat adanya pusat tekanan rendah dan badai tropis (tropical cyclon). Perbedaan utama antara thunderstorm dan badai tropis adalah pada arah gerak angin, di mana pada thunderstorm angin berasal dari dalam badai itu sendiri, massa udara bergerak dari atas ke bawah. Sedangkan pada badai tropis angin dihisap masuk ke dalam pusat badai. Tekanan rendah atau badai tropis di sekitar Australia ini menyebabkan tekanan udara di sepanjang Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara ikut terpengaruh menurun.
Dalam keadaan ini masa udara atmosfer tersedot ke arah pusat tekanan rendah atau badai tropis, yang dimanifestasikan dalam bentuk angin kencang. Penurunan tekanan udara yang dialami dapat mengakibatkan daerah pias pumpun antar tropis (Inter Tropical Convergence Zone -- ITCZ) berkembang dan bergeser ke arah selatan. Sehingga daerah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara tercakup di dalamnya dan sebagian besar dari kawasan tersebut mengalami banyak pembentukan awan-awan hujan dan secara konsekuensi logis akan menimbulkan cuaca buruk di kawasan tersebut.
Masyarakat yang ingin mengetahui perkembangan cuaca terakhir dapat menghubungkan instansi Badan Meteorologi dan Geofisika setempat. Hal ini penting karena di samping sebagai langkah antisipasi, informasi cuaca yang benar akan menghindarkan diri dari simpang siur pemberitaan yang keliru dan berkembangnya isu-isu di sekitar cuaca buruk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar